History


.SEJARAH ASAL MULA DESA TEMAS
Desa temas yang sekarang ini menjadi kelurahan temas ternyata banyak menyimpan sejarah dan legenda .Menurut buku babad tanah jawi halaman 74 berbunyi “ nagari jenggolo lajeng enggal sanget pecahipun dados sempal-sempalan engkang sami ngadep piyambak-piyambak .kang mekaten wau amargi kabagi bagi maring putrane para raja kang jumeneng . awit saking puniko lajeng wonten nagari jenggolo ingkang poro agengipun TUMAPELutawi singosari soho ngurawan” ARTINYA NEGARA jenggala lantas cepat benar pecahnya menjadi bagian-bagian karena dibagikan kepada para putra raja yang berkuasa lantas ada Negara yang sama besarnya yaitu tumapel atau singo sari juga kurawan jadi sudah jelas kalau tumapel dulu adalah suatu wilayah bagian yang besar dari jenggolo atau kediri.
       Disebutkan lagi dalam halaman 79 buku babad tanah jawi yang berbunyi “ ing tumapel kolo tahun 1200 an wonten panjenenganipun nomo TUNGGUL AMETUNG ratu telukan minongko wakilipun Prabu dandang gendis utawi kertojoyo Rojo ing kediri.ananging prabu dandang gendis puniko kojoripun sami kaliyan TUNGGUL AMETUNG sang prabu rikolo tahun 1222 kepekso linggar sangking kedhaton dening KEN AROK INGKANG SAMPUN MEJAHI TUNGGUL AMETUNG saha sampun neluk aken pinten-pinten panggonan bawah ing jenggolo. Yang artinya : di Tumapel pada tahun 1200-an ada pembesarnya nama Tunggul Ametung raja jajahan atau di bawah kekuasaan sebagai wakilnya Prabu Dandang Gendis atau Prabu Kertajaya raja di Kediri. Namun Prabu Dandang Gendis pangkatnya sama dengan Tunggul Ametung sang raja pada tahun 1222 terpaksa tersingkir dari kerajaan oleh Ken Arok yang baru saja membunuh Tunggul Ametung juga menakhlukkan beberapa kerajaan bawahannya di Jenggolo. Seperti itu yang tertulis di Kitab Babad Tanah Jawi.
         Dalam buku  babad tanah jawi halaman 85 mengatakan : Kutha rojo ingkang lajeng dipunamaaken ing Tumapel lajeng kadadosakan kedhaton Krajan ing Tumapel.  Artinya kota raja yang lantas dipindah dari Tumapel lantas dijadikan kedhaton krajan di Tumapel yang lama (Temas Krajan Pen). Jelas sudah bahwa di Temas Krajan ada kerajaannya dan setelah itu ibu kota dipindah dan diberi nama Singosari maka “Temas Krajan” masih dijadikan kedhaton oleh Ken Arok.
         Babad Tanah Jawi halaman 86 menerangkan seperti ini : Ken Arok lajeng angumandangaken bilih Singosari sampun uwal soko paprentahan Kediri malah kolo tahun 1222 rojo ing Kediri Prabu Kertajaya dipun pupuh ing perang. Bolo ing Kediri sak ratunipun lumajeng dateng patapan. Artinya Ken Arok lantas mengumandangkan jika Singosari sudah lepas dari pemerintahan Kediri malah masa tahun 1222 raja Kediri Prabu Kertajaya dilanda perang. Pasukan Kediri beserta sang raja melarikan diri ke pertapaan.
          Nah disinilah cikal bakal Singosari dimulai dengan sang rajanya sang Amurwabumi atau Ken Arok. Dan dari perpindahan ini nantinya Singosari menjadi kerajaan lebih luas dan lebih besar lagi juga bibit raja-rajanya besar kerajaan Majapahit pada nantinya.
         Bukti lain adanya dusun  TEMAS KERAJAN adalah bekas kerajaan TUMAPEL yaitu
Di temukanya berbagai peninggalan bersejarah antara lain ditemukanya batu bata yang berukuran besar melebihi ukuran pada jaman sekarang .itu terjadi sekitar tahun 1980 an yang letaknya dekat pemakaman umum bentuk batu bata yang tertata seperti bentuk bangunan gapura atau suatu tembok yang tinggi ,juga ditemukan di wilayah sekitar makam mbah bener di salah satu rumah sampai sekarang pun masih ada yaitu batu seperti candi kecil atau prasasti,tepatnya di rumah bapak kusnanto rt 06 rw 04 temas kerajan. Sayangnya batu bata yang berukuran besar telah habis di ambili oleh warga.
        Sebagai kerajaan tumapel yang pernah jaya pasti memiliki banyak ragam budaya dan seni. Merujuk tulisan saudara Drs HASAN BUDIMAN yang disadur dari kitab rujukanya seperti ini “ pada tahun 1039 prabu erlangga mulai membangun kota TUMAPEL yang terletak di sebelah tenggara CANDI WATU KURO. Ini menandakan bahwa usia DESA TEMAS sangatlah tua sekali jika di lihat dari sejarah yang ada.
      Hubungan TUMAPEL dengan desa sekitar bisa kita jumpai di kitab lain yang ditulis oleh Drs HASAN BUDIMAN di dalam kitab NEGARA KERTA GAMA LEBIH JELAS LAGI BAHWA DESA PANGKUR TERTLETAK DI SEBELAH TUMAPEL berarti cukup dekat orang kalau kesana cukup dengan naik kuda.
      Lebih jelas lagi keterangan musafir cina UI-TING SAN dalam bukunya TAN SANG –LIONG Bahwa tempat kelahiran KEN AROK di desa ‘ PANG –KWE [PANGKUR]
 Dan ini semua ada hubunganya dengan TUMAPEL juga lokasinya tidak jauh dari TEMAS KERAJAN.
A.                     Sejarah Kepemimpinan Kelurahan Temas
SINGO DIMEJO                                    : 1954-1880
H.HANAFI                                             : 1880-1894
KERTOJOYO                                        : 1894-1902
DARISAH                                              : 1902-1917
SINGOKERTO                           : 1917-1926
DONOREJO                                          : 1926-1940
DONOHARJO                                       : 1940-1979
DANI HARJO SUNYOTO                        : 1979-1985
            SAPARI ASIYONO                                : 1985-1989      
            HEN RIYOTO                                        : 1989-1993
            NGATERI                                              : 1993-1998
            MARYUNI,S.SOS                                  : 1998-2001
            SANYOTO WIDAYAT                             : 2001-2003
            MUJI DWI LEKSONO,SH,MM                : 2003-2006
            SEDIJONO,BW                                    : 2006-2008
            DRS. IWAN SUFRIANTO                  : 2008- 2010

1.1         Sejarah Kelurahan Temas

B.           Asal Usul Nama Kelurahan Temas
            Perang antara Pangeran Diponegoro dengan kolonial Belanda (1825-1830) yang pertama kali terjadi di Tegalrejo, Yogyakarta akhirnya meluas hampir seluruh Pulau Jawa yang sering disebut sebagai Perang Jawa. Inilah awal mula dapat diceritakan sejarah Temas dan Mbah Bener.
            Tertangkapnya Pangeran Diponegoro tahun 1930 oleh pihak Belanda yang sebelumnya dua pembantu setia Pangeran Dipenogoro yaitu Sentot dan Kyai Mojo  menyerahkan diri kepada pihak Belanda, membuat sebagian pengikut/prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau tunduk terhadap kolonial Belanda menyingkir ke daerah timur Kerajaan Yogyakarta yang waktu dulu disebut ”Daerah Brang Wetan” (sebelah wetan Jawa Timur) secara bergelombang.
            Dari sekian orang yang masih setia kepada Pangeram Diponegoro yang berhasil memasuki hutan-hutan Malang dan sekitarnya (utara Mojokerto) disebutlah Mbah Bener/ Balender (Temas), Mbah Banter (Sisir), Mbah Ringin Anom, Mbah Mas (Babatan), Mbah Bawok, Mbah Batu/Gubuk Angin/Abu Ghonaim (Banaran, Bumiaji), Imam Sujono (Gunung Kawi, Wonosari dan sebagainya), yang membuka hutan untuk dijadikan Desa Pertahanan serta untuk menyebarkan agama Islam.
            Konon, Mbah Bener setelah bertapa memilih hutan dekat Sungai Brantas yang berada di timur Hutan Sisir untuk dibuka menjadi Desa (dibedah Kerawang/Babat Alas). Dikala memasuki hutan/alas yang menyerupai gunung kecil Mbah Bener menemukan pohon/wit ’Temu” (sejenis laos, jahe dan sebagainya) yang mengeluarkan cahaya seperti Emas, sehingga Mbah Bener menyebutnya ” Temu Emas” yang lama-kelamaan daerah itu disebut ”Temas” yang berasal dari kata Temu Emas-Temas
            Mbah Bener inilah yang dianggap masyarakat Temas sebagai leluhur yang berjasa besar membuka Desa Temas, sehingga sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, setiap tahun masyarakat Temas selalu memperingati perjuangan Mbah Bener dengan cara melakukan Selamatan Desa.


C.           Sejarah Kepemimpinan Kelurahan Temas
SINGO DIMEJO                                : 1954-1880
H.HANAFI                                           : 1880-1894
KERTOJOYO                                     : 1894-1902
DARISAH                                           : 1902-1917
SINGOKERTO                                   : 1917-1926
DONOREJO                                      : 1926-1940
DONOHARJO                                                : 1940-1979
DANI HARJO SUNYOTO                 : 1979-1985
            SAPARI ASIYONO                            : 1985-1989    
            HEN RIYOTO                                     : 1989-1993
            NGATERI                                           : 1993-1998
            MARYUNI,S.SOS                              : 1998-2001
            SANYOTO WIDAYAT                                    : 2001-2003
            MUJI DWI LEKSONO,SH,MM          : 2003-2006
            SEDIJONO,BW                                  : 2006-2008
            DRS. IWAN SUFRIANTO                  : 2008- 2010
            ARIES SETIAWAN S.STP               : 2010-Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar